DokumenterKoPIUtama

Laut yang Tenggelam

Akibat sedimentasi yang terus-menerus, Laguna Sagara Anakan yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan, mengalami pendangkalan. Dari tahun ke tahun, luas Sagara Anakan kian menyempit.

Bentang alam pun berubah: yang tadinya laut, kini menjadi daratan. Masyarakat Kampung Laut yang hidup di sekitar Sagara Anakan yang merupakan masyarakat nelayan, sebagian di antaranya kemudian mulai beralih profesi menjadi petani: bertani, “nunut nandur” di tanah timbul yang dulunya adalah laut tempat mereka menyandarkan hidup.

Di balik kecemasan akan pertanyaan, tanah timbul itu milik siapa; tak hentinya pula mereka berjuang demi mewujudkan sebuah harapan: tanah yang tadinya laut itu kelak akan bisa menjadi milik mereka.

Catatan proses pembuatan film ini bisa dibaca di tautan berikut: Catatan Proses Pembuatan Film Laut yang Tenggelam.

Produksi
Komunitas Perfilman Intertekstual (KoPI)
bekerja sama dengan Kantor Bantuan Hukum (KBH) Purwokerto
dan Masyarakat Ujung Alang, Kampung Laut, Sagara Anakan.

Sutradara
Yuslam Fikri Ansari (Yufik)

Produser
Moh Syafari Firdaus

Co-produser
Hapsari Puspitaningsih

Produser Pelaksana
Moh Syafari Firdaus
Hapsari Puspitaningnih

Riset
Siti Fikriyah
Dhini Yulietta Sari

Kameramen
Suherman
Yufik

Editor
Moh Syafari Firdaus
Yufik

Tahun Produksi 2006
Durasi 94 menit
Bahasa Indonesia, Jawa, Sunda
Subtitel Indonesia, Inggris

Film ini turut diputar di Yamagata International Documentary Film Festival (YIDFF) 2007; dan meraih Awards of Excellence untuk kategori New Asian Currents.

Konten Terkait

Menemukan Kembali Indonesia

ActVDoc

Inkuiri Nasional Komnas HAM – Video Pengantar

ActVDoc

Feto iha Mauchiga

ActVDoc

Tinggalkan Komentar