CCF Bandung, 9 April 2010. Malam tak berhujan–
ada yang menunggu, dengan tangan gemetar
di ponselku, masih juga tak ada kabar—
panggung memerah, riuh yang merendah
di deretan bangku-bangku, tak juga kutemukan
jejak tubuhmu–
hingga lagu ini usai, tepuk berderai
tangan gemetarku memunguti setiap suara
dan gambar yang berserak
di genangan cahaya–
ruang, aku: tangan yang gemetar
masih tak kunjung kau berkabar–
aku menunggu!
“secangkir bintang,
seteguk malam sisa waktuku–” (*)
Ya, Konser Musik Cinta MuktiMukti 2010 episode “Mencari Matahari” dibuka dengan lagu ini: “Secangkir Bintang.” Lagu ini bertolak dari syair yang ditulis Sinta Ridwan. Bait terakhir –yang bertanda (*)– pada pupuisian saya di atas, saya petik begitu saja dari syairnya sinta ridwan tersebut.